S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Sabtu, 17 September 2011

Keterampilan Generik Sains

Bidang/ilmu sains mempelajari tentang gejala dan perilaku alam sepanjang dapat diamati oleh manusia. Jadi jelas bahwa teknik-teknik pengamatan (observasi) merupakan bagian yang amat penting dalam mempelajari sains. Tetapi terkadang kita tidak dapat mengamati semua gejala alam hanya dengan mata kita saja. Ada kalanya kita perlu dibantu oleh alat-alat tertentu untuk dapat "mengamati" gejala atau perilaku alam yang tidak dapat diamati oleh mata kita. Dalam mempelajari sains dibutuhkan juga adanya keterampilan generik, dengan adanya keterampilan ini kita dapat mempelajari sains dengan baik. 
Keterampilan generik dikenal sebagai dengan keterampilan inti, keterampilan essensial dan keterampilan dasar serta merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam pekerjaan (Mehralizah et.al, 2008). Keterampilan generik membantu siswa untuk belajar dan menunjukan bagaimana cara belajar yang baik.
Menurut Brotosiswoyo (2001) keterampilan generik dalam pembelajaran IPA dapat dikategorikan menjadi 9 indikator yaitu
(1) pengamatan langsung;
(2) pengamatan tak langsung;
(3) kesadaran tentang skala besaran;
(4) bahasa simbolik;
(5) kerangka logika-taat asas;
(6) inferensi logika;
(7) hukum sebab akibat;
(8) pemodelan matematika; 
(9) membangun konsep. Kemudian Sudarmin (2007) menambahkan indikator keterampilan generik diatas dengan keterampilan abstraksi sehingga terdapat 10 indikator keterampilan generik. Selengkapnya

Strategy Penguasaan Materi

Label : Pembelajaran

Dalam Taksonomi bloom, mengingat (hafalan dikatagorikan sebagai tingkatan C1), sedangkan Tingkatan berikutnya adalah Pemahaman (C2), C3, C4, C5 dan C6. artinya, derajat atau tingkat kesulitan katakanlah emtingkat kesulitan soal, akan bergerak dari C1, C2, C3 dan seterusnya. Namun dalam sehari-hari, kita sering mendengar kalimat : gak perlu hafal, yang penting paham. Ini kelihatannya manis didengar, tapi sesungguhnya memutarbalikkan fakta. Karena, bagaimana mungkin orang akan paham, kalau dia sendiri tidak mengingat apa yang harus dipahami. Berbeda dengan Rumus, misalnya rumus fisika, bukan rumusnya yang dihafal, tapi pengertian tentang konsep yang kemudian diformulasikan menjadi rumus itulah yang perlu diingat, kemudian dimengerti, dipaham dan kemudian diformulasikan ke dalam rumus.
Sebagai misal, rumus tentang gaya, bukan rumus gaya yang dikedepankan untuk dihafal (F=m.a). tetapi konsep tentang hubungan gaya, massa dan percepatan itulah yang harus diingat lebih dahulu. Gaya berbanding langsung dengan perkalian massa dan percepatannya itu lah yang harus dikedepankan. Selengkapnya

Teori Belajar Dan Teori Pembelajaran

Oleh: Gede Putra Adnyana
 
Teori adalah sejumlah proposisi yang terintegrasi secara sintaktik dan yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati (Snelbecker, 1974 dalam Dahar, 1988: 5). Proposisi yang terintegrasi secara sintaktik, artinya, kumpulan proposisi ini mengikuti aturan-aturan tertentu yang dapat menghubungkan secara logis proposisi yang satu dengan proposisi lainnya dan juga pada data yang diamati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, proposisi berarti rancangan usulan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002: 899). Dengan demikian proposisi dalam kaitannya dengan teori, berarti rancangan gagasan untuk memprediksi dan mejelaskan fenomena-fenomena. Salah satu fenomena itu adalah belajar dan pembelajaran yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Individu dapat dikatakan telah mengalami proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada perubahan dalam kecendrungan perilaku (De Cecco & Crawford, 1977 dalam Ali, 2000: 14). Perubahan perilaku tersebut mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya yang dapat maupun tidak dapat diamati . Perilaku yang dapat diamati disebut penampilan (behavioral performance) sedangkan yang tidak dapat diamati disebut kecendrungan perilaku (behavioral tendency). Selengkapnya

HOW TO FACE BIOTECHNOLOGY ERA

BIODIVERSITY AND BIOTECHNOLOGY ERA
 

INDONESIA POSITION



Monday, January 12, 2010, United Nations Organization (UNO) have anaunced tha 2010 as Aan International Biodiversity Year. 33,33 % form 1.8 million species was identified on critical condition need more awareness of us. How about Indonesian contect as a Megabiodiversity Country ? And How to prepare Indonesian Young Generation to face Biotechnology Era with their megabiodeversity ?
Indonesia, with its wide range of natural habitats, rich plant and animal resources and high numbers of island endemics, Indonesia is recognized as a major world centre for biodiversity. Although Indonesia covers only 1.3 percent of the earth’s land surface, it includes: 10.0 percent of the world’s flowering plant species 12 percent of the world’s mammal species 16 percent of all reptile and amphibian species 17 percent of the world’s bird species 25 percent or more of the world’s fish species.
Indonesia’s species-rich forests harbour the world’s greatest diversity of palms, more than 400 species of dipterocarps (the most valuable commercial timber trees in Southeast Asia) and estimated 25,000 flowering plants as well as a rich and diverse fauna. Indonesia ranks first in the world for species richness for mammals (515 species, 36 percent endemic), first for swallowtail butterflies (121 species, 44 percent endemic), third for reptiles (600+ species), fourth for birds (1519 species, 28 percent endemic), fifth for amphibians (270 species) and seventh for flowering plants. Selengkapnya

E-Book Panduan Membuat Bahan Ajar

Label : Pembelajaran

Ebook panduan membuat Bahan Ajar menggunakan Powerpoint 2007, sangat berguna bagi pendidik yang masih dasar dalam membuat Bahan Ajar. Panduan ini juga dapat bermanfaat bagi sekolah pelaksana SKM-PBKL-PSM dalam meningkatkan SDM tenaga pendidik.

DAFTAR ISI :
BAB I : DASAR-DASAR POWERPOINT 2007
A.    Menjalankan Powerpoint 2007 ? 9
B.    Mengatur Layout Slide ? 11
C.    Mengatur Background & Design ? 14
D.    Mengelola Objek Teks ? 15
BAB II : MEMBUAT THEME MEDIA PEMBELAJARAN
A.    Membuat Kerangka Item Slide ? 30
B.    Membuat Theme dengan Slide Master ? 32
C.    Membuat Hyperlink dan Action pada Slide Master. ? 42
D.    Memasukkan Logo ? 45, Selengkapnya