S e l a m a t   D a t a n g di Blog Pusat Sumber Belajar SMA Negeri 1 Kota Cirebon Info : Ferifikasi Data Siswa Baru/PPDB SMA RSBI Negeri 1 Kota Cirebon dari tanggal 5 - 15 Mei 2012 silahkan Klik ke www.smansa.ppdbrsbi-cirebon.org

Jumat, 22 Juli 2011

Integral Parsial

Label : Matematika SMA  

Selengkapnya 






















Integral Luas Daerah

Label : Matematika SMA

Tentukan Luas daerah yang diarsir warna gelap






Integral Nilai

Label : Matematika SMA

Selengkapnya   

 



Gradien dan Kemiringan

Label : Matematika SMA 

 



Latihan
1. Tentukan gradien garis AB dan CD pada gambar di bawah ini 
 




Fungsi Komposisi dan Suku Banyak

Label : Matematika SMA

Latihan Semester 2 Kelas XI IPA

 


Selengkapnya

Menggambar Penjumlahan Vektor

Label : Fisika SMA 

1. Gambarkan vektor berikut ini :
a)      Vektor gaya 20 N, 45o terhadap sumbu x positif
b)      Vektor perpindahan 50 m pada 120o
c)       Vektor gaya 40 N, 60o terhadap sumbu y

Menentukan resultan vektor yang segaris kerja

Label : Fisika SMA 

Vektor yang segaris kerja adalah vektor yang segaris, baik searah maupun berlawanan arah.
Contoh 1 : vektor yang sejajar sumbu x
A = 2 satuan, ke kanan
B = 4 satuan, ke kanan

A + B = 2 satuan + 4 satuan = 6 satuan
A – B = 2 satuan – 4 satuan = -2 satuan
Contoh 2 : vektor yang sejajar sumbu y
A = Perpindahan, 4 meter ke utara
B = Perpindahan, 2 meter ke selatan , Selengkapnya

Menentukan Vektor Resultan menggunakan rumus cosinus

Label : Fisika SMA


1.   Dua vektor F1 dan F2 memiliki pangkal berhimpit, di mana F1 = 4 N dan F2 = 3 N. Vektor F1 membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif, sedangkan vektor F2 membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Berapakah besar dan arah vektor resultan ?
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan (R)
Besar vektor resultan adalah 6,8 N, Selengkapnya

Menentukan vektor resultan menggunakan vektor komponen

Label : Fisika SMA

1.             Tentukan komponen-komponen vektor gaya (F) yang besarnya 50 N dan membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor F dan menguraikan komponennya pada sumbu x dan sumbu y
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor F pada sumbu x dan sumbu y
Besar komponen vektor F pada sumbu x (Fx)
Besar komponen vektor gaya pada sumbu x (Fx) adalah 43,5 N, Selengkapnya

Pembahasan soal perkalian titik

Label : Fisika SMA

1.       Mengapa perkalian skalar disebut juga sebagai perkalian titik atau sebaliknya perkalian titik disebut juga sebagai perkalian skalar ?
Pembahasan :
Sebenarnya ini soal penamaan saja. Disebut perkalian skalar karena perkalian tersebut menghasilkan besaran skalar. Besaran skalar = besaran yang mempunyai besar saja. Besaran skalar tidak memiliki arah. Perkalian skalar dari dua vektor, misalnya vektor A dan B dinyatakan dengan A.B. Karena digunakan notasi titik (.) maka perkalian skalar dinamakan perkalian titik.
2.       Dapatkah hasil perkalian titik bernilai negatif ?
Pembahasan :
Hasil perkalian titik bisa bernilai negatif. Misalnya terdapat dua vektor, sebut saja vektor A dan vektor B. Apabila kedua vektor ini berlawanan arah (membentuk sudut 180o), maka hasil perkalian titik antara vektor A dan vektor B bernilai negatif.
A.B = AB cos 180o = AB (-1) = -AB
3.       Jika A.B = 0, benarkah A dan B saling sejajar ? buktikan !
Pembahasan :
Ketika dua vektor, misalnya vektor A dan vektor B saling sejajar, maka besar sudut yang dibentuk = 0. Cos 0 = 1
A.B = AB cos 0 = AB (1) = AB
Dari hasil perhitungan ini bisa disimpulkan bahwa kedua vektor tidak saling sejajar. Kedua vektor tersebut sebenarnya saling tegak lurus. Ketika dua vektor saling tegak lurus, sudut yang dibentuk = 90o. Cos 90o = 0.
A.B = AB cos 90o = AB (0) = 0, Selengkapnya

Pembahasan soal perkalian silang

Label : Fisika SMA 

1.       Mengapa perkalian vektor disebut juga sebagai perkalian silang dan sebaliknya perkalian silang disebut juga sebagai perkalian vektor ?
Pembahasan :
Ini soal penamaan saja. Disebut perkalian vektor karena perkalian tersebut menghasilkan besaran vektor. Besaran vektor = besaran yang mempunyai nilai dan arah. Perkalian vektor dari dua vektor, misalnya vektor A dan B dinyatakan dengan A x B. Karena digunakan notasi silang (x) maka perkalian vektor dinamakan perkalian silang.
2.       Dapatkah hasil perkalian silang bernilai negatif ?
Pembahasan :
Hasil perkalian silang selalu bernilai positif. Perkalian silang antara dua vektor biasa dinyatakan dengan persamaan berikut :
Yang menentukan suatu perkalian silang menghasilkan nilai positif atau negatif adalah sin teta.
Sin 0o = 0
Sin 30o = 0,5
Sin 60o = 0,87
Sin 90o = 1
Sin 120o = 0,87
Sin 150o = 0,5
Sin 180o = 0
(Semuanya bernilai positif), Selengkapnya

Pembahasan soal perkalian titik menggunakan komponen vektor satuan

Label : Fisika SMA 

1.         Tunjukkan bahwa i . i = j . j = k . k = 1 dan i . j = j . k = k . i = 0
Pembahasan :
Vektor satuan (i, j dan k) merupakan suatu vektor yang besarnya = 1. Vektor satuan tidak mempunyai satuan. Vektor satuan berfungsi untuk menunjukan suatu arah dalam ruang. Pada sistem koordinat xyz kita menggunakan vektor satuan i untuk menunjukkan arah sumbu x positif, vektor satuan j untuk menunjukkan arah sumbu y positif dan vektor satuan k untuk menunjukkan arah sumbu z positif.
Vektor satuan i, j dan k saling tegak lurus satu sama lain (sebagaimana sumbu x, y dan z) sehingga memudahkan perhitungan. Soal ini bisa diselesaikan dengan mudah menggunakan persamaan perkalian skalar atau perkalian titik A.B = AB cos teta.
i . i = (1)(1) cos 0 = (1)(1)(1) = 1
j . j = (1)(1) cos 0 = (1)(1)(1) = 1
k . k = (1)(1) cos 0 = (1)(1)(1) = 1
Vektor satuan i berhimpit dengan i, j berhimpit dengan j dan k berhimpit dengan k, karenanya sudut yang dibentuk = 0.
i . j = (1)(1) cos 90o = (1)(1)(0) = 0
i . k = (1)(1) cos 90o = (1)(1)(0) = 0
j . k = (1)(1) cos 90o = (1)(1)(0) = 0 , Selengkapnya

Pembahasan soal perkalian silang menggunakan komponen vektor satuan

Label : Fisika SMA

1.       Tunjukkan bahwa i x i = j x j = k x k = 0 dan i x j = k, j x k = i dan k x i = j
Pembahasan :
Menggunakan persamaan perkalian silang atau perkalian vektor A x B = AB sin teta, diperoleh :
i x i = (1)(1) sin 0 = (1)(1)(0) = 0
j x j = (1)(1) sin 0 = (1)(1)(0) = 0
k x k = (1)(1) sin 0 = (1)(1)(0) = 0
Vektor satuan i berhimpit dengan i, j berhimpit dengan j dan k berhimpit dengan k, karenanya sudut yang dibentuk = 0. Angka nol ditebalkan untuk mengingatkan bahwa hasil perkalian tersebut adalah vektor nol, sebuah vektor yang komponennya = 0 dan arah tak terdefinisikan.
Menggunakan persamaan perkalian silang atau perkalian vektor A x B = AB sin teta dan sifat anti komutatif dari perkalian vektor (A x B = – B x A), maka diperoleh :
i x j = -j x i = (1)(1) sin 90o = (1)(1)(1) = k
j x k = -k x j = (1)(1) sin 90o = (1)(1)(1) = i
k x i = -i x k = (1)(1) sin 90o = (1)(1)(1) = j
Vektor satuan i, j dan k saling tegak lurus satu sama lain, sehingga sudut yang dibentuk = 90o, Selengkapnya

Pembahasan soal penjumlahan vektor menggunakan komponen vektor satuan

Label : Fisika SMA

1.         Nyatakanlah gaya-gaya pada gambar di bawah dalam bentuk R = Rxi + Ryj + Rzk

Pembahasan :
R = 3i + 4j
2.         Nyatakanlah gaya-gaya pada gambar di bawah dalam bentuk R = Rxi + Ryj + Rzk

Pembahasan :
R = -3i + 4j
(Perhatikan tanda), Selengkapnya

Pembahasan soal kecepatan, kelajuan, percepatan

Label : Fisika SMA

1.  Seorang pelari menempuh satu putaran sepanjang 100 meter dalam waktu 20 detik.  Berapa kelajuan rata-rata dan besar kecepatan rata-rata pelari tersebut ?
Panduan jawaban :
a) Kelajuan rata-rata ?

b) Besar kecepatan rata-rata ?
Pelari menempuh satu putaran penuh sehingga titik akhir berhimpit dengan titik awal.Selengkapnya